Wednesday, 18 September 2019


BAGAIMANA MELAKUKAN ANALISIS STAKEHOLDER?

Stakeholder terkait
Para pihak terkait atau yang lazim dikenal dengan istilah stakeholder oleh Freeman (1984) didefenisikan sebagai pihak-pihak yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi dari keputusan yang diambil. Sementara Salam & Pothitan (2006) mendefenisikan stakeholder sebagai orang, kelompok atau lembaga yang memiliki perhatian dan/atau dapat mempengaruhi hasil suatu kegiatan. Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa stakeholder adalah semua pihak baik secara individu maupun kelompok yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhi pengambilan keputusan serta pencapaian tujuan suatu kegiatan.

Kepentingan stakeholder
Berdasarkan kepentingannya, stakeholder dikelompokan menjadi stakeholder primer dan stakeholder sekunder. Menurut Townsley (1998), stakeholder primer adalah pihak yang memiliki kepentingan langsung dalam sumberdaya, baik sebagai mata pencaharian atau pihak yang terlibat langsung dalam eksploitasi.  Sementara stakeholder sekunder adalah pihak yang memiliki kepentingan secara tidak langsung, atau pihak yang tergantung pada sebagian kekayaan yang dihasilkan oleh sumber daya.

Kekuatan Stakeholder
Kekuatan berkaitan dengan pengaruh yang dimiliki oleh stakeholder tertentu, baik individu maupun kelompok. Kekuatan dimaknai sebagai kekuatan nyata suatu pemangku kepentingan untuk melakukan tekanan dan tuntutan, baik secara sosial, politis, maupun hukum (Tadjudin, 2013).  Analisis kepentingan dan kekuatan stakeholder dapat dibuat pemetaan stakeholder berupa matriks yang menghubungkan antara keduanya. Pemetaan stakeholder akan membantu pengelola bagaimana melibatkan stakeholder tersebut dalam pencapaian tujuan (Reed et. al, 2009). Project Management Body of Knowledge (PMBOK) 5th Edition memberikan contoh model pemetaan stakeholder dengan model berikut ini.
Keterangan:

  • Kekuatan tinggi, kepentingan tinggi: orang-orang yang benar – benar harus dilibatkan dalam perencanaan dan implementasi strategi
  • Kekuatan tinggi, kepentingan rendah: orang-orang yang dilibatkan dalam perencanaan dan implementasi strategi namun dalam porsi yang tidak terlalu banyak.
  • Kekuatan rendah, kepentingan tinggi: orang-orang yang perlu dipertahankan dengan memberikan cukup banyak informasi karena akan sangat membantu dalam proses implementasi strategi.
  • Kekuatan rendah, kepentingan rendah: orang-orang yang cukup dipantau dengan komunikasi secara wajar
Selain pemetaan berupa matriks prioritas pemangku kepentingan berdasarkan kekuatan dan kepentingan, diperlukan pula matriks untuk memahami stakeholder kunci.  Sejauh mana respon dan reaksi stakeholder tersebut terhadap strategi yang dibuat.
Pada prinsipnya, analisis stakeholder tidak sekedar menjawab pertanyaan mengenai siapa stakeholder dalam suatu strategi, melainkan juga menganalisis hubungan stakeholder dengan strategi yang diterapkan, sikap, pandangan, dan pengaruh stakeholder tersebut dalam realisasi strategi. Jadi, mengelola pemangku kepentingan adalah proses mengidentifikasi stakeholder kunci dan memenangkan dukungan mereka. Analisis pemangku kepentingan merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi dan memahami siapa saja orang-orang yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan mampu mendorong perubahan secara signifikan.

REFERENSI
Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston, Pitman.
Manajemen Proyek Indonesia. 2015. Teknik Analisis Stakeholder. Diakses Dari http:// manajemenproyekindonesia.com/?s=teknik+analisis+stakeholder pada tanggal 07 Maret 2015.
Reed, M.S, A. Graveso N. Dandy, H.Posthumus, K. Hubacek, J. Morris, C. Prell, C.H. Quinn, L.C. Stringer. 2009. Who's In and Whv? A Typology of Stakeholder Analysis Methods for Natttral Resource Management. Journal of Environmental Management 90 (2009)1933-l 949. Elsevier.
Salam M. D. A.T. Noguchi dan R. Pothitan, 2006. Community Forest Management in Thailand: Current Situation and Dynamics in the Context of Sustainable Development. New Forests 31. Springer. 
Tadjudin, D. 2013. Manajemen Kolaborasi. Bogor: Pustaka Latin.
Townsley, P. 1998. Social Issues in Fisheries. FAO Fisheries Technical Paper No. 375.




2 comments:

  1. ijin bertanya terkait project leader dalam analisis stakeholder/ 4 kuadran apakah perlu dimasukan dalam promoters ?

    ReplyDelete
  2. artikel ini sangat mewarnai

    ReplyDelete