STRATEGI PENGEMBANGAN DESA BOROBUDUR SEBAGAI DESTINASI PARIWISAT
(Miniatur Studi Kasus Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah)
Home Industry Gerabah di Desa Borobudur ABSTRAK |
Penelitian ini bermaksud merumuskan strategi pengembangan Desa Borobudur sebagai destinasi pariwisata. Desa Borobudur merupakan desa tempat Candi Borobudur berada. Oleh
sebab itu, desa tersebut merupakan zona komersial destinasi pariwisata
Candi Borobudur yang akan pertama kali terkena dampak positif maupun
negatif dari adanya kegiatan pariwisata di Candi Borobudur.
Meskipun merupakan zona komersial, keadaan Desa Borobudur masih jauh dari ideal. Pada
tahun 2014, jumlah penduduk miskin di Desa Borobubur mencapai 5679 jiwa
atau sekitar 52,5% dari total jumlah penduduk. Rata-rata pendapatan
yang dimiliki masyarakat Desa Borobudur Rp 150.000, jauh dari mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum di Kabupaten Magelang yang sudah
mencapai sekitar Rp 300.000/bulan. Penduduk di desa ini juga didominasi lulusan SD/sederajat (30%) dan lulusan SLTP/sederajat (27%). Namun di sisi lain, desa ini memiliki potensi wisata yang menarik, baik itu potensi alam, budaya, maupun buatan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, antara lain observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi. Selanjutnya, data dipilah, dianalisis, dan dirangkai hingga diperoleh kesimpulan utuh dari penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi
Pengebangan Desa Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata, antara lain:
(1) Pembentukan desa wisata berbasis alam dan budaya perdesaan; (2)
Pembentukan Pokdarwis; (3) Pembuatan Paket Wisata; (4) Pembentukan pola
kerja sama antar-stakeholder
terkait; (5) Pengembangan amenitas dan fasilitas pendukung; (6)
Pengembangan aksesibilitas; dan (7) Penguatan kapasitas masyarakat
lokal. Dari
tujuh strategi tersebut, kelompok strategi yang sangat strategis, yaitu
strategi nomor 1, 2, 3; kelompok cukup strategis, yaitu stategi nomor 4
dan 5; dan kelompok kurang strategis, yaitu strategi nomor 6 dan 7. Selanjutnya,
strategi pengembangan Desa Borobudur memperhatikan aspek (1)
kesejahteraan masyarakat lokal, (2) manfaat ekonomi, dan (3) keterpaduan
antar-sektor, antar-daerah, dan antar-pemangku kepentingan.
Saran yang dapat penulis berikan, antara lain: Diperlukan kebijakan ketat untuk mengendalikan pengembangan kawasan Borobudur, misalnya dengan pembuatan masterplan;
(2) Diperlukan penentuan prioritas dalam pengambilan kebijakan terkait
pengembangan Desa Borobudur; (3) Diperlukan badan pengelola kawasan
Borobudur yang terpadu, menyertakan partisipasi masyarakat, dan
harmonisasi berbagai aspek; (4) Diperlukan sistem bagi hasil pendapatan
Taman Wisata Candi Borobudur, khususnya bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Magelang; serta (5) Diperlukan tekad dan komitmen yang kuat dari
masyarakat dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mengembangkan Desa Borobudur.
Kata Kunci: Desa Borobudur, Desa Wisata, Strategi Pengembanga
Home Industry Bihun di Desa Borobudur |
Skylofts - Casino - Jordan6Retro
ReplyDeleteSkylofts show to get air jordan 18 retro racer blue is an online air jordan 18 stockx from us casino that is part of the air jordan 18 stockx to us Sky Group and 베트맨 토토 넷마블 part of Sky Entertainment. It air jordan 18 retro yellow online store is owned and operated by